Pendawa|| Bojonegoro, SMA PGRI Ngasem Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur terlihat beberapa wali murid mengantarkan anaknya berangkat ke Sekolah SMA PGRI Ngasem di Desa Kolong Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, Selasa 3/12/ 2024 lalu.
Mereka mengaku lantaran anaknya sering tidak masuk sekolah karena Guru pengajar di kelas sering tidak datang untuk kegiatan belajar mengajar, hingga membuat siswa di sekolah itu terlantar dan tidak mendapat pendidikan sesuai jadwal yang telah di buat pihak sekolah.
Salah seorang wali Murid yang tidak mau di sebut namanya, mengaku sangat prihatin setelah melihat kondisi belajar mengajar SMA PGRI Ngasem. Para siswa yang masuk sekolah hanya bermain tanpa ada kegiatan belajar mengajar. Sehingga tidak mendapat tambahan ilmu sebagaimana para murid yang seharusnya mendapatkan bimbingan belajar.
“Sudah dua hari guru tidak datang ke sekolah tanpa ada penjelasan ke Murid-murid, sehingga para siswapun juga pulang kembali” terang salah satu wali murid.
“Ya, memang sudah dua hari tidak ada guru sama sekali. Kadang ada guru, tapi sering datang jam 14.00 WIB, dan pulang jam 16.00 WIB. Sedangkan siswa dari siang sudah datang hanya main-main saja,” tambah salah satu siswa.
Lebih lanjut, menurut keterangan beberapa alumni SMA PGRI Ngasem bahwa kejadian tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut sudah biasa. Setiap hari hanya ada satu sampai tiga siswa yang masuk sekolah, itupun juga tidak ada kegiatan belajar mengajar. Bahkan dalam pelaksanaan semester maupun Ujian banyak yang dikerjakan oleh pihak guru atau bantuan Siswa untuk mengerjakan milik temannya yang tidak masuk.
Salah satu wali murid berharap, pemerintah setempat melalui Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Jawa Timur di Bojonegoro untuk segera mengambil sikap atas hal tersebut.
Dan juga berharap untuk dilakukan audit terhadap penggunaan Dana Bos serta uang bantuan PIP yang dikelola oleh pihak sekolah selama ini.(tim)
